Minggu, 20 November 2011

Mau jadi psikolog atau psikiater?

Banyak awam yang salah kaprah mengenai psikolog dan psikiater dan menganggap keduanya sama karena menyangkut masalah kejiwaan. Sebenarnya apa yang membedakan kedua profesi tersebut?

Kalau mau singkatnya penjelasan gampangnya seperti ini, psikiater boleh memberikan obat sedangkan psikolog tidak boleh memberikan obat.

Sedangkan jika dilihat dari latar belakang pendidikan, psikolog adalah sarjana psikologi yang telah mengikuti program akademik strata satu (sarjana psikologi) dan program profesi sebagai psikolog. Sedangkan psikiater adalah dokter spesialis yang telah menyelesaikan pendidikan sarjana strata satu (sarjana kedokteran), pendidikan profesi sebagai dokter dan pendidikan spesialisasi kedokteran jiwa.

Seperti dilansir dari Kode Etik Psikologi yang diterbitkan Himpsi (Himpunan Psikolog Indonesia), Senin (21/6/2010), psikolog dan psikiater sama-sama mendalami ilmu kejiwaan dan segala hal yang berhubungan dengan perkembangan manusia.

Kedua profesi ini pun memiliki konsentrasi praktik yang sama, berupa upaya penanganan, pencegahan, pendiagnosaan dan pemberian terapi. Namun, yang paling membedakan di sini adalah dalam hal pemberian terapi obat-obatan (farmakoterapi).

Terapi obat-obatan ini hanya boleh dilakukan oleh psikiater, yang notabene berlatar belakang kedokteran yang lebih banyak berkecimpung pada penanganan secara klinis. Sedangkan psikolog lebih fokus pada aspek sosialnya, seperti memberikan penanganan berupa terapi psikologi (psikoterapi).

Walaupun tidak menutup kemungkinan bahwa psikolog pun mempelajari ilmu kedokteran, pemberian terapi yang satu ini (farmakoterapi) tidak bisa dilakukan sembarangan, seperti yang telah tertera dalam kode etik masing-masing profesi tersebut.

Hal ini dikarenakan psikiater, yang juga dikenal sebagai Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, lebih mendalami tentang kandungan dalam terapi obat-obatan dan telah memiliki izin untuk memberikannya.

Namun dalam pelaksanaannya, baik psikolog maupun Psikiater dapat saling bekerja sama. Psikolog dapat mereferensikan kliennya untuk berkonsultasi pada psikiater atau ahli lainnya bila dirasa ada hal yang perlu ditangani lebih lanjut, maupun sebaliknya. Hal ini tergantung pada kasus atau permasalahan yang dihadapi klien dan tergantung pada aspek mana yang perlu ditangani terlebih dahulu.

Permasalahan yang umumnya ditangani oleh psikolog maupun psikiater adalah masalah-masalah seputar penyimpangan perilaku misalnya kenakalan remaja, phobia sekolah, masalah kecemasan, konflik keluarga, krisis percaya diri , hingga masalah gangguan halusinasi, schizophrenia, dan lainnya.

Jadi sudah mengerti kan bedanya psikolog dan psikiater. (detikhealth.com)

Senin, 14 November 2011

Piket kelas kok males ?


Kenapa kebanyakan murid malas melaksanakan piket kelas?

Ini dia masalah yg kebanyakan terjadi pada muridmurid sekolahan, baik itu SD, SMP bahkan SMA. Seperti yang kita ketahui, di sebuah kelas pastinya kita selalu temui 'Daftar Piket'. Itu adalah daftar yg berisi nama-nama murid yg harus melaksanakan tugas piket yg bergantian setiap harinya. Hal itu dilakukan agar kelas tetap bersih dan kegiatan belajar mengajar akan terasa lebih nyaman. Tujuan dibentuknya piket kelas ini juga untuk murid-murid di kelas tersebut, bukan? Tapi pertanyaannya, kenapa murid-murid banyak sekali yang tidak melaksanakan tugas tersebut?

Coba kita pikirkan. Apa yang akan terjadi jika piket kelas tidak dibentuk? Apa yang akan terjadi jika anggota piket tidak melaksanakan tugasnya? Pastinya kelas akan kotor. Sampah berserakan dimana-mana. Ok. Aman kalau anggota kelas tersebut selalu membuang sampah pada tempatnya, tapi kalau tidak? Dan kebanyakan memang sampah itu selalu dibuang saja ke lantai atau disimpan di dalam laci meja. Lalu setelah pulang sekolah, sampah-sampah dalam laci tersebut dibuang saja ke lantai kelas. Akibatnya? Tentu saja kelas jadi kotor dan penuh sampah. Untuk membersihkan kelas dari sampah-sampah tersebut, perlulah petugas piket yang melaksanakan tugasnya dengan baik. Tapi kebanyakan yang kita temui sekarang, murid-murid tidakbanyak lagi yang peduli akan hal itu.

Apa yang terjadi sebenarnya? Kenapa murid-murid banyak sekali yang malas melaksanakan tugasnya? Dengan alih-alih ‘capek ah’ lalu mereka mengabaikan tugas tersebut. Capek? Semua orang pastinya merasa lelah setelah 7 jam kegiatan belajar-mengajar di sekolah terlaksana. Tapi itu bukanlah alasan. Piket adalah tugas yang sudah ditanggungkan kepada mereka. Itu adalah amanah. Apakah mereka-mereka yang tidak melaksanakan tugasnya itu tidak mengetahuinya? Mereka itu bisa saja disebut sebagai orang yang tidak bertanggung jaba atas tugasnya. Membersihkan kelas, atau diperkecil hanya menyapu kelas saja, itu tidak akan membuang waktu lebih dari 15 menit. Bisa hanya menjadi 5 menit saja jika diantara anggota piket hari itu terjalin kerja sama yang baik. Tenaga juga tidak akan keluar banyak. Karna pasti setiap harinya anggota piket ada 5 sampai 6 orang. Jika dibagi tugas, pekerjaan itu akan terasa mudah.

Atau mungkin saja murid-murid yang tidak melaksanakan piket tersebut suka melihat kelas yang kotor? Kuta tidak bicara soal tanggung jawab disini. Tapi kesadaran diri. Apakah nyaman belajar di kelas kotor yang penuh dengan sampah? Tentu saja tidak. Jika anggota piket kelas adalah orang-orang yang memperhatikan kebersihan, ia pasti akan dengan senang hati membersihkan kelasnya. Kemudian, selain dari ketidaknyamanan, biasanya guru-guru pasti akan memarahi murid-murid anggota piket jika kelas mereka kotor. Itu kenyataan yang banyak terjadi. Sangat banyak sekali kerugian dari tidak melaksanakan tugas piket tersebut. Tapi selalu saja banyak yang mengabaikan itu. Malas melaksanakann piket kelas.

Ada di suatu kesempatan, melalui wawancara dengan salah satu murid (dalam hal ini teman penulis), ia mengatakan ‘karna teman-teman juga pada ga piket, aku juga jadi malas melaksanakannya.’. Memang, ada dibeberapa kasus terjadi yang seperti itu. Karna anggota piket yang sama dengan mereka tidak piket, mereka juga jadi malas melaksanakannya. Alasannya karna tidak mungkin ia melaksanakan piket kelas sendirian. Piket yang seharusnya dilakukan dengan bersama-sama tapi sekarang dilakukan sendirian. Tentu saja kendala ‘capek’nya bisa timbul nantinya.

Jika disatukan, beberapa penyebab murid-murid malas melaksankan piket kelas adalah kurangnya rasa tanggung jawab, tidak adanya rasa senang melihat kelas bersih dan karena pengaruh teman sesama anggota piket. Itulah beberapa masalah yang sebenarnya bisa diatasi dengan dua kata yaitu ‘kesadaran’ dan ‘kepedulian’. Jika seorang murid tersebut sadar akan tugas dan peduli akan kelasnya, pastinya ia tidak akan merasa malas melakukannya. Malah nantinya ia akan terbiasa dengan kewajibannya itu.

Komentar Seorang Psikolog tentang Kpoppers... ^^

Seorang psikolog mengatakan:

“Jangan meremehkan anak-anak yang mengejar selebriti Korea, hati mereka lebih murni daripada orang lain, mereka mencintai dengan tulus, mereka akan melakukan yang terbaik untuk mengatasi rintangan yang sulit, hambatan bahasa dan budaya. Mereka melambangkan perdamaian, mereka tidak mendiskriminasi berdasarkan ras, mereka berteman dengan orang-orang yang memiliki ketertarikan yang sama dari berbagai negara, mereka lebih bergairah dan hangat dibandingkan dengan orang lain. Mereka tidak mengkhianati orang yang mereka sukai dengan mudah, mereka gigih dan tidak mudah menyerah. Mereka lebih kuat daripada orang lain di dalam, karena ketika mereka mencintai bintang-bintang Korea, mereka mengalami sesuatu yang tidak pernah dialami selama hidupnya. Mereka semua anak-anak yang sensitif, mudah tersentuh, dan mudah menangis untuk waktu yang lama karena satu insiden.

Melalui investigasi, sebagian besar dari mereka memahami makna bersyukur. Cara berpikir mereka berbeda dari orang lain, mereka tidak mudah terbawa oleh cinta, mereka tidak pernah berpikir untuk melakukan hal-hal buruk, dan kriteria mereka saat mencari pasangan sangat tinggi, selain penampilan, kepribadian lebih penting, jadi tingkat perkawinan tidaklah tinggi, begitu juga dengan tingkat perceraian.

Memori mereka sangat baik, mereka dapat dengan mudah mengingat lirik korea yang tidak mereka mengerti, dan kemampuan koordinasi mereka juga sangat kuat. Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak ceria, bukan tipe yang mengurung diri sendiri. Ketekadan mereka juga sangat kuat, mereka mampu bertahan dan melakukan berbagai upaya untuk membeli sesuatu yang berhubungan dengan selebriti yang mereka sukai.

Singkatnya, cara berpikir anak-anak ini sangat berbeda dari orang lain, dan pikiran mereka tidak mudah untuk dipahami. Umumnya, hanya mereka yang memiliki ketertarikan yang sama yang mampu memasuki dunia mereka.”
So.. Lain kali... Aku yg bakalan ngasih komentar... Whahaha... Calon psikolog ni... InsyaALLAH... Amiin....

Jumat, 11 November 2011

Gummy Because Of You Lyrics Translation


we are sad because we broke up
i have no idea how to spend time
Oh going, going, oh not again
Oh don't do it again, don't do it again
If i have to forget about that
I can't see the end of our wait
After you are gone

Chorus:
Because of you
it is the reason of me crying
Because of you
go away the reason for me crying
You're you you
Because of you
it is the reason why my heart aches
Because of you
i'm going to do it again today too
Cry cry cry
Because of you

It would be fine and okay
but i won't fool myself anymore
Everyday, I lied to myself
after you are gone

*repeat Chorus

I was going to blame you and remove you
But that is not easy because i tell myself I love you
Everything that you and I did
I remember all of our memories

Because of you
is the reason of my burning love
go away the reason of me burning with love
You're you you
Because Of you
is the reason i can't forget
i will do it again tomorrow because of you
Cry cry cry

Because of you....

Ingin Memilikimu...

Entahlah..

Kalau terus begini aku benar2 tidak akan kuat..

Aku mencoba bertahan, tapi sia2..

Aku coba mengalah, tapi tak bisa..

Aku coba untuk tegar, berusaha..


Hati ini tetap sakit..

Aku tahu..

Hati ini tetap tidak rela, ingin mengutuk rasanya..

Tapi apa? Semuanya tak berguna..

Perasaan yg sudah tak berharga..

Haruskah masih kupertahankan?

Atau segera dihilangkan?

Bagaimana?


Setiap kali diam, yg terpikir hanya dya.. Selalu..

Apa?

Aku tahu kenyataannya berbeda..

Aku sudah seharusnya berhenti..

Sudah seharusnya menghilang..

Tapi yg terjadi berbeda..

Rasa sakit, kesal, marah, kecewa..

Rasa bersalah, menyesal, lelah..

Semua ini..


Benci ! Aku benci diriku sendiri..

Apa yg telah kulakukan?

Kesalahan dan kesalahan..

Menyesal dan lagi2 menyesal..

Itu tidak merubah apa2..


Mimpi.. Cukup hanya mimpi..

Aku ingin bersamanya..

Selalu bersamanya..

Bisakah?

Aku tidak ingin dya pergi dariku..

Aku tidak ingin jauh darinya..

Tidak bisa..

Semua sudah serba terlanjur..


Aku terlanjur terlambat memasuki dunianya..

Andai saja aku lebih dulu dari orang itu..

Aku pasti punya lebih banyak kesempatan untuk memilikinya..

Aku ingin dya jadi milikku..

Sampai saat ini..

Aku masih hidup dalam mimpi itu..


Haha. Luar biasa..

I will always love him..

My promise..


Hn.

Ichi.rth

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...