Senin, 09 Februari 2015

Jadi Sebenarnya Apakah Kita 'Cinta'?


Hmm... Jadi ceritanya akhir-akhir ini saya mulai tertarik dengan pembahasan mengenai cinta. Sebenarnya pembahasan mengenai cinta ini sudah menarik perhatian saya sejak dulu, tapi entah kenapa mulai mencari tahu dan benar-benar penasaran itu baru akhir-akhir ini. Yaa biasalah, dikarenakan saya mendapat tambahan ilmu dari belajar Psikologi Perkembangan II. 

Sebelumnya, sebelum saya belajar Perkem II, saya sering mendengar perasaan sejenis suka, sayang, cinta, kasih, jatuh cinta, cinta monyet, dan kawan-kawannya yang lain. Semua jenis perasaan itu yang sering diucapkan oleh orang Indonesia. You know, in English, all of that is love, right? Ya palingan ada kata-kata like, love, dan falling in love gitu kan? Perbedaan di antara semuanya tak terlalu terlihat. Setidaknya tak terlalu dipahami oleh orang seperti saya ini. Yang selama (hampir) 20 tahun masih saja dibingungkan oleh jenis-jenis perasaan 'sejenis' cinta.

Kemudian...setelah 19 tahun mempertanyakannya, di semester lalu saya cukup mendapat pencerahan. Sekaligus bikin tambah bingung sih. Disini, di mata kuliah Psikologi Perkembangan II itu, ada salah satu materi mengenai 7 Types of Love. Saya tak begitu ingat penjelasan lengkapnya, jadi saya sedikit (atau mungkin banyak) meminta bantuan paman gugel dan kemudian saya pun menemukannya. 

Dari sumber yang saya dapatkan (disini), disebutkan ada 7 tipe dari cinta ini. Nah, kesemua tipe itu bisa dibentuk oleh 3 dimensi. Kira-kira 3 dimensi itu bisa diilustrasikan seperti gambar ini:


Pertama, intimation. Intimasi ini dapat berupa kedekatan, keterikatan, dan terbentuknya ikatan emosional yang kuat. Kedua, commitment. Komitmen ini bisa dikatakan juga sebagai keputusan kita untuk tetap mempertahankan suartu hubungan. Yang terakhir itu passion. Ini bisa disebut juga sebagai hasrat/gairah seksual kita kepada pasangan. Ya taulah ya maksud saya seperti apa. 

Nah, itu dia ketiga dimensinya. Masing-masing tipe dari cinta menurut Sternberg ini bisa dibentuk oleh satu, dua, atau kesemua dimensi tersebut. Berdasarkan tingkat 'ketinggian' dimensi (sejauh mana dimensi itu berperan dalam suatu hubungan) tersebut, disebutkan ada 7 jenis hubungan percintaan (love relationship).

1. Liking : tinggi hanya pada intimasi (biasanya ada pada hubungan persahabatan)
2. Romantic : tinggi pada intimasi dan gairah (mungkin yang sejenis pacara-pacaran anak muda jaman sekarang)
3. Companionate : tinggi pada intimasi dan komitmen (biasanya ada pada hubungan kita dengan keluarga)
4. Empty : tinggi hanya pada komitmen (semacam hubungan yang dilakukan karena alasan kekeluargaan, hidup terpisah tapi masih dalam satu atap)
5. Fatuous : tinggi pada gairah dan komitmen (biasanya terjadi pada pasangan yang dijodohkan)
6. Infatuated : tinggi hanya pada gairah (hmm... sejenis 'cinta pada pandangan pertama' mungkin?)
7. Consummate : tinggi pada ketiga dimensi (nah, ini dia tipe cinta yang paling diinginkan banyak orang)

Tipe-tipe cinta inilah yang saya dapatkan dari salah satu mata kuliah favorit saya di Psikologi. Sayangnya materi mengenai cinta ini hanya dijelaskan secara sekilas, jadi sebenarnya masih ada di beberapa bagian yang belum begitu saya pahami. Tapi setidaknya sudah mulai terbedakan lah jenis-jenis perasaan yang kita rasakan pada situasi dan kondisi yang berbeda-beda. 


Ketujuh tipe cinta itu mungkin bisa cukup dibedakan, tapi bagaimana dengan istilah yang tidak disebutkan pada ketujuh tipe cinta di atas? Bagaimana dengan perasaan dalam Bahasa Indonesia yang kita kenal dengan istilah sayang? kasih? dan cinta itu sendiri? Apa sebenarnya kesemuanya itu adalah perasaan cinta dengan penggunaan istilah yang berbeda-beda? Dan kenapa orang-orang masih membedakan 'aku suka dia', 'aku cinta dia', 'mungkin ini bukan cinta, tapi hanya perasaan sayang'? Sebenarnya perbedaan jelasnya berada dimana?

Mungkin kita juga dikenalkan dengan tiga jenis cinta pada pelajaran Agama. Cinta kepada Allah. Cinta Kepada sesama manusia. Cinta kepada diri sendiri. Kesemuanya menggunakan istilah 'cinta' kok. Tidak ada kata suka, sayang, atau kasih. Ataukah itu hanya berbeda dalam menerjemahkan kata bahasa Arab ke bahasa Indonesia?

Ya, makin lama saya jadi makin bingung sendiri. Mungkin saya butuh teman diskusi? Hmm? Ada yang mau berdiskusi dengan saya?


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...