Sabtu, 11 Februari 2012

Psikologi ^^

Review Psikologi

Bahasan yang diteliti difakultas ini cukup menarik, yaitu prilaku manusia. Ilmu Psikologi mengamati tingkah laku manusia dan meneliti latar belakang yang menyebabkan munculnya tingkah laku tersebut
Hal-hal kecil yang kamu anggap remeh itu ada maksudnya lo, misal kamu nggambar pohon, pohonnya miring ke kanan, miring ke kiri, ada buahnya, tidak ada buah, batang gede, akar diatas, pohonnya keluar naga dan elangnya *eh itu indosiar* semua ada maksudnya
Nah psikologi salah satunya mempelajari itu

APA SIH BEDANYA PSIKOLOG DENGAN PSIKIATER?

Psikolog adalah lulusan fakultas psikologi yang udah menyelesaikan pendidikan profesi psikolog. Sedangkan psikiater adalah dokter yang mengambil spesialisasi psikiatri. Jadi kalo dokter spesialis penyakit dalam namanya internis, dokter spesialis kebidanan namanya obs-gin, nah ada juga dokter yang spesialis menangani masalah kejiwaan, yaitu psikiater.

Psikolog, menangani masalah yang berkaitan dengan aspek psikologis (kejiwaan), misalnya stress, rumah tagga yang kurang harmonis, masalah disiplin anak, dll. Psikiater, menangani masalah yang bersifat fisik / faali, misalnya gangguan jiwa akibat adanya kelainan pada otak / neurotransmitter, atau gangguan kejiwaan akibat penyalahgunaan obat. Sebagai dokter, psikiater juga berhak memberikan obat resep, sementara psikolog enggak. jadi yang di RSJ itu bukan psikolog tapi psikiater, psikolog itu yang di konsultan atau yang ngadain psikotes, pokoknya yang berhubungan dengan aspek psikologis lah.

contoh: seseorang pemuda mendatangi psikolog dan berkata
pemuda: “pak saya sudah lulus tapi kok belum dapet-dapet cewek ya?”
psikolog: “kasihan…” (._.)\(’́⌣’̀ ) *pukpuk*
pemuda: “terlalu banyak org memberikan *freepukpuk* sehingga kalo pun ada yg ngasih *pukpuk* udah gak bernilai lagi. *pukpuknometrics*
#curhat?

APA BEDANYA PSIKOLOG DENGAN SARJANA PSIKOLOGI?

Sarjana psikologi adalah orang yang berhasil menamatkan pendidikan di fakultas psikologi. Untuk menjadi ‘psikolog’, dia butuh minimal 2 tahun lagi untuk menyelesaikan pendidikan profesi plus tentunya beberapa puluh juta untuk ongkos kuliah. Orang yang udah menamatkan pendidikan profesi dianggap memenuhi kualifikasi untuk melakukan kegiatan psikodiagnostik (psikotes dan sejenisnya).
kalo udah lulus jadi psikolog, belum boleh langsung buka praktek, harus dia punya SRIP (Surat Rekomendasi Ijin Praktek) dulu. Untuk bisa dapet SRIP, seorang psikolog harus lulus tes khusus dan punya NPWP.

PSIKOLOGI ITU MASUK IPA APA IPS?

Nah pas SNMPTN nanti, psikologi masuk IPA pa IPS? Pasti banyak yang nebak IPS kan? Ya memang IPS namun ada beberapa universitas yang memasukkan psikologi dibawah fakultas kedokteran (FK), seperti UNDIP, UNPAD, dan UNS sedangkan yang memasukkan psikologi ke jurusan IPS contohnya UI, UGM, UNAIR
Tapi nanti gelarnya sama kok, S.Psi, cuman beda pas daftar SNMPTN aja. jadi siap-siap ngambil IPC ya.

YANG DIPELAJARI DI PSIKOLOGI

Yang jelas mempelajari ilmu psikologi tersebut dan cabang-canangnya, misalnya Psikologi Kognitif, Psikologi Kerekayasaan, Psikologi Konseling, psikologi konsumen, psikologi umum, psikologi, psikologi kepribadian, dll

Selain itu juga mempelajari filsafat, antropologi, patologi, statistika, dll
Tiap universitas berbeda, jadi lihat silabus universitas yang kamu inginkan
Berkaitan dengan jenis pendalaman psikologi, ada beberapa jurusan yang tergabung didalam ilmu psikologi , antara lain.
- Psikologi Klinis
- Psikologi Pendidikan
- Psikologi Anak
- Psikologi Sosial dan Komunitas
- Psikologi Industri dan Organisi

UNIVERSITAS DENGAN JURUSAN PSIKOLOGI

Intinya kuliah dimana aja, tetep faktor yang paling dominan menentukan kesuksesan seseorang adalah diri mereka sendiri. Tapi memang ga dapat dipungkiri kalo track record universitasnya juga berpengaruh. Yah, semua itu pilihan. Jika kamu kuliah di universitas yang biasa-biasa aja, tapi disitu kamu bisa menonjol dan berprestasi, tentu kamu akan dapet nilai plus, misal lebih mudah dapet beasiswa, atau jadi perwakilan kampus buat lomba antar universitas. Tapi bila kamu kuliah di kampus ternama tapi ga bisa bersaing, tentu itu menjadi sebuah tantangan tersendiri, dan apabila kamu bisa jadi yang terbaik di kampus terbaik, maka itu merupakan pencapaian yang luar biasa. Sekali lagi itu pilihan. Dan banyak sekali faktor dalam menentukan pilihan itu.

Beberapa kampus negeri dengan jurusan psikologi terbaik diantaranya UI, UGM, UNAIR, UNDIP, UNPAD, USU. Sedangkan PTS dengan jurusan psikologi yang bagus diantaranya Trisakti, UPH, Unpar.
tapi bukan berarti kampus lain kurang baik lo ya, sekali lagi yang paling menentukan adalah pelakunya

KERJA APA NANTINYA?

selain sebagai psikolog, alumni jurusan psikologi juga bisa bekerja sebagai konsultan, HRD, dll
psikolog sendiri luas ya, ada psikolog akademik, psikolog militer, psikolog konseling dan klinis, psikolog bidang organisasi dan industri, dll

source: http://soalsnmptn.blogdetik.com/2011/12/20/review-jurusan-psikologi/

Sabtu, 04 Februari 2012

Punya Idola, boleh?

Yap. Karena baca status (fb) seseorang, saya jadi kepikiran untuk membuat note ini. Ya, isinya sih memang cuma mengenai pendapat saya pribadi aja sebagai salah satu orang yang mempunyai idola.

Siapa sih orang yg ga punya idola? saya rasa semua orang itu pasti punya idolanya masing2. Entah itu siapa pun. Bisa jadi itu ibunya, ayahnya, saudaranya, temannya, gurunya dan lain sebaginya. Idola itu tidak hanya terbatas dari 'artis'2 saja bukan? Idola itu adalah seseorang yang kita kagumi.

Tapi khusus kali ini, sepertinya saya hanya akan membahas seputar mengidolakan seorang 'idola' dalam bidang entertain atau dunia hiburan. Ya, bisa dibilang mengidolakan seorang 'artis'.

Sebelum membicarakan orang lain, saya tentu saja akan bicara mengenai diri saya sendiri dulu. sejak saya mulai 'bisa' mengidolakan seseorang/sesuatu, sampai sekarang itu sudah banyak yang berubah. Tentu saja semua itu seiring dengan bertambahnya usia dan berubahnya lingkungan tempat dimana saya berada. Dan kali ini, saya berada pada lingkungan teman-teman yang menyukai K-Pop atau yang tren dengan nama K-Popers. apakah saya menyesal sudah masuk dalam lingkungan ini? Jawabannya TIDAK.

Untuk saya pribadi, menyukai hal ini punya banyak kebaikan. salah satunya dan yang paling berpengaruh adalah 'kesenangan' baru saya ini bisa membuat saya melupakan hal2 buruk dan menyakitkan yang baru-baru ini saya rasakan. saya seperti berubah menjadi pribadi yang baru, yang berbeda dari yang sebelumnya. Tapi bukan berarti saya benar-benar berubah total. Tidak. Hal baru ini memberikan kesegaran baru dalam menjalani keseharian saya. saya sangat berterimakasih untuk itu.

Lalu untuk masalah idola. Kesenangan baru ini memang membuat saya mengidolakan sesuatu, dalam hal ini 'Boyband'. Itulah idola saya sekarang ini. Banyak orang yang beranggapan Boyband itu banci, 'ga banget', dsb. Tapi masa bodo! Hey, kita semua punya hak untuk mencintai sesuatu dan mengidolakan sesuatu. Ya, mungkin memang menurut mereka begitu. Tapi pendapat setiap orang itu berbeda-beda. Kita harus bisa mengahargai perbedaan itu, bukannya saling mencela. Cukup berpikir begini. Bagaimana perasaan kita saat idola kita dijelek-jelekkan oleh orang lain? Berpikirlah seperti itu dulu saat kita ingin mencela apa yang disukai orang lain. Jika kita tidak menyukainya, ya biarkan saja. Untuk apa kita merasa terganggu. Toh semua kita punya idola masing2. Pikirkan saja itu.

Apakah salah mempunyai seorang idola? siapa yang berkata begitu? Tidak ada yang salah selama kita berada di jalur yang benar. selama apa yang kita lakukan itu bisa sejalan dengan apa yang kita bisa lakukan. Tetapi kalau kita tidak sanggup, jangan paksakan diri kita untuk melakukannya. Dalam hal ini saya bicara mengenai 'uang'.

Terkadang (kebanyakan dari kita) untuk bisa menunjukkan kalau kita mengidolakan sesuatu itu, kita harus punya pernak-pernik atau hal2 yang berbau sang idola. Baik itu poster, lagu-lagu, video, CD, foto-foto, aksesoris dan yang lainnya. Itu semua memerlukan uang bukan? Mungkin orang lain beranggapan kalau itu 'buang-buang duit'. Tapi bagi seorang fans itu tidak masalah. Tetapi, kata-kata 'Berapapun akan dikeluarkan untuk semua itu' mungkin akan sedikit saya koreksi. Kita HANYA BOLEH melakukannya sampai mana yang kita bisa. Kalau kita memang rasanya tidak sanggup, tidak perlu memaksakan diri. Janganlah menjadi fans yang terlalu fanatik. Tapi, selagi kita merasa kalau hal yang kita lakukan itu tidak memaksa kita, maka lakukanlah. Toh yang dapat merasakan dampak positif dan negatifnya adalah diri kita sendiri. ^^

Jadi, menurut saya, mempunyai idola itu boleh-boleh saja asalkan masih berada pada jalur yang benar. Yang terpenting, jangan sampai kita merasa 'terbebani' dengan semua itu sehingga malah membuat kita jadi merasa tidak nyaman...
Posisikan diri kita pada tempat yang benar.. ;)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...