Senin, 20 April 2015

Dua Puluh Tahun



Tak terasa 20 tahun berlalu semenjak aku dilahirkan ke dunia ini. Tak terasa sudah selama itu. Apa saja yang telah kulakukan selama itu?
Dulu, aku mengira di saat dewasa nanti bukanlah aku yang akan menjalani semuanya, melainkan ‘aku’ yang lain. Aku tak pernah mengira bisa bertahan sejauh ini. Aku masih merasa sama. Aku yang masih menjalani semuanya. Di saat belum sekolah, TK, SD, SMP, SMA, dan kuliah, semuanya aku yang menjalaninya. Ya, tentu saja.
Dulu, aku mengira bahwa aku di saat dewasa adalah aku yang berbeda. Aku yang mempunyai sifat yang berbeda dan pemikiran yang berbeda. Mungkin memang ada beberapa yang berubah, tapi hal itu tak bisa mengubah bahwa aku tetaplah aku.
Aku tak menyangka bahwa aku di saat sekolah dasar dulu adalah masih aku yang saat ini menjalani kehidupan perkuliahan. Bodoh memang, tapi dulu aku sempat berpikir bahwa aku di saat dewasa nanti bukanlah ‘aku’.
Aku masih merasa tidak percaya bahwa aku benar-benar berada disini sekarang. Aku yang selama hampir 18 tahun hidup bersama dengan orang tua di tempat yang sama, sekarang sudah berada jauh terpisahkan oleh lautan. 
Aku tetaplah aku. Aku yang masih mengingat bagaimana rasanya pergelangan tanganku digigit oleh teman TK-ku karena rebutan jungkat-jungkit, aku yang masih ingat bagaimana kakakku melihatku lewat jendela kelas ketika dokter menyuntik lenganku saat kelas 1 SD, aku yang masih ingat bagaimana aku memarahi teman sebangkuku anak pindahan saat kelas 2 SD, aku yang masih ingat kejadian dimana aku dan teman-temanku menyembunyikan sendal seorang teman sekelas kami saat pesantren kilat ketika aku duduk di kelas 3 SD, aku yang juga ingat saat dimana aku diminta oleh guru Agama waktu kelas 4 SD untuk menilai hafalan beberapa teman sekelasku, juga saat kelas 5 SD dimana aku pergi lomba olimpiade Sains tingkat provinsi dan harus menginap di Padang selama 10 hari untuk diberikan berbagai macam tambahan ilmu, dan juga ingat bagaimana senangnya hatiku saat mendapatkan peringkat lulusan terbaik di SD-ku dulu.
Ingatanku berlanjut ke saat dimana drama kelompokku berhasil ikut serta di perpisahan sekolah ketika aku duduk di bangku kelas 7, lalu di saat kelas 8 dimana aku bertemu dengan seorang teman yang sama-sama menyukai anime dan hafal semua jadwal tayang berbagai macam anime di berbagai stasiun televisi saat itu, dan terakhir juga aku yang tak pernah lupa menonton Idola Cilik di saat aku duduk di kelas 9.
Berlanjut ke masa-masa SMA-ku dimana aku berkenalan dengan seorang teman ‘tinggi’ku karena kami sama-sama menyukai Harry Potter di kelas 10, lalu momen dimana aku sempat menangis di saat aku belum mempunyai teman dekat di kelas 11, dan terakhir masa-masa dimana ruang tengah rumahku penuh dengan contoh-contoh soal UN di saat aku menduduki bangku kelas 12. 
Semua episode-episode itu dan beberapa episode kehidupan lainnya masih jelas di ingatanku. Menandakan bahwa memang dari dulu akulah yang menjalani hidupku dan takkan pernah berubah menjadi ‘aku’ yang lain yang sama sekali berbeda. 
Aku sadar bahwa menjalani kehidupan ini tidaklah mudah. Tapi sebenarnya tanpa terasa kehidupan ini berjalan begitu cepat. Aku sudah disini sekarang di umurku yang sudah menginjak kepala dua. Tak banyak hal yang berubah kecuali tanggung jawab yang aku emban semakin banyak dan meminta untuk dilihat sama rata. 
Aku tetaplah aku. Seorang Suci Husnia Sadri yang dibesarkan di keluarga yang selalu membuat rindu saat tak bertemu. Seorang Suci Husnia Sadri yang…yang begini adanya. Masih sama. Masih seorang anak yang ingin sekali membanggakan kedua orang tuanya. 

Senin, 09 Februari 2015

Jadi Sebenarnya Apakah Kita 'Cinta'?


Hmm... Jadi ceritanya akhir-akhir ini saya mulai tertarik dengan pembahasan mengenai cinta. Sebenarnya pembahasan mengenai cinta ini sudah menarik perhatian saya sejak dulu, tapi entah kenapa mulai mencari tahu dan benar-benar penasaran itu baru akhir-akhir ini. Yaa biasalah, dikarenakan saya mendapat tambahan ilmu dari belajar Psikologi Perkembangan II. 

Sebelumnya, sebelum saya belajar Perkem II, saya sering mendengar perasaan sejenis suka, sayang, cinta, kasih, jatuh cinta, cinta monyet, dan kawan-kawannya yang lain. Semua jenis perasaan itu yang sering diucapkan oleh orang Indonesia. You know, in English, all of that is love, right? Ya palingan ada kata-kata like, love, dan falling in love gitu kan? Perbedaan di antara semuanya tak terlalu terlihat. Setidaknya tak terlalu dipahami oleh orang seperti saya ini. Yang selama (hampir) 20 tahun masih saja dibingungkan oleh jenis-jenis perasaan 'sejenis' cinta.

Kemudian...setelah 19 tahun mempertanyakannya, di semester lalu saya cukup mendapat pencerahan. Sekaligus bikin tambah bingung sih. Disini, di mata kuliah Psikologi Perkembangan II itu, ada salah satu materi mengenai 7 Types of Love. Saya tak begitu ingat penjelasan lengkapnya, jadi saya sedikit (atau mungkin banyak) meminta bantuan paman gugel dan kemudian saya pun menemukannya. 

Dari sumber yang saya dapatkan (disini), disebutkan ada 7 tipe dari cinta ini. Nah, kesemua tipe itu bisa dibentuk oleh 3 dimensi. Kira-kira 3 dimensi itu bisa diilustrasikan seperti gambar ini:


Pertama, intimation. Intimasi ini dapat berupa kedekatan, keterikatan, dan terbentuknya ikatan emosional yang kuat. Kedua, commitment. Komitmen ini bisa dikatakan juga sebagai keputusan kita untuk tetap mempertahankan suartu hubungan. Yang terakhir itu passion. Ini bisa disebut juga sebagai hasrat/gairah seksual kita kepada pasangan. Ya taulah ya maksud saya seperti apa. 

Nah, itu dia ketiga dimensinya. Masing-masing tipe dari cinta menurut Sternberg ini bisa dibentuk oleh satu, dua, atau kesemua dimensi tersebut. Berdasarkan tingkat 'ketinggian' dimensi (sejauh mana dimensi itu berperan dalam suatu hubungan) tersebut, disebutkan ada 7 jenis hubungan percintaan (love relationship).

1. Liking : tinggi hanya pada intimasi (biasanya ada pada hubungan persahabatan)
2. Romantic : tinggi pada intimasi dan gairah (mungkin yang sejenis pacara-pacaran anak muda jaman sekarang)
3. Companionate : tinggi pada intimasi dan komitmen (biasanya ada pada hubungan kita dengan keluarga)
4. Empty : tinggi hanya pada komitmen (semacam hubungan yang dilakukan karena alasan kekeluargaan, hidup terpisah tapi masih dalam satu atap)
5. Fatuous : tinggi pada gairah dan komitmen (biasanya terjadi pada pasangan yang dijodohkan)
6. Infatuated : tinggi hanya pada gairah (hmm... sejenis 'cinta pada pandangan pertama' mungkin?)
7. Consummate : tinggi pada ketiga dimensi (nah, ini dia tipe cinta yang paling diinginkan banyak orang)

Tipe-tipe cinta inilah yang saya dapatkan dari salah satu mata kuliah favorit saya di Psikologi. Sayangnya materi mengenai cinta ini hanya dijelaskan secara sekilas, jadi sebenarnya masih ada di beberapa bagian yang belum begitu saya pahami. Tapi setidaknya sudah mulai terbedakan lah jenis-jenis perasaan yang kita rasakan pada situasi dan kondisi yang berbeda-beda. 


Ketujuh tipe cinta itu mungkin bisa cukup dibedakan, tapi bagaimana dengan istilah yang tidak disebutkan pada ketujuh tipe cinta di atas? Bagaimana dengan perasaan dalam Bahasa Indonesia yang kita kenal dengan istilah sayang? kasih? dan cinta itu sendiri? Apa sebenarnya kesemuanya itu adalah perasaan cinta dengan penggunaan istilah yang berbeda-beda? Dan kenapa orang-orang masih membedakan 'aku suka dia', 'aku cinta dia', 'mungkin ini bukan cinta, tapi hanya perasaan sayang'? Sebenarnya perbedaan jelasnya berada dimana?

Mungkin kita juga dikenalkan dengan tiga jenis cinta pada pelajaran Agama. Cinta kepada Allah. Cinta Kepada sesama manusia. Cinta kepada diri sendiri. Kesemuanya menggunakan istilah 'cinta' kok. Tidak ada kata suka, sayang, atau kasih. Ataukah itu hanya berbeda dalam menerjemahkan kata bahasa Arab ke bahasa Indonesia?

Ya, makin lama saya jadi makin bingung sendiri. Mungkin saya butuh teman diskusi? Hmm? Ada yang mau berdiskusi dengan saya?


Rabu, 28 Januari 2015

Daftar Lagu HALO



Annyeong~ Saya kembali lagi dengan membawakan daftar lagu boyband baru setengah tahun debut nih. Seperti biasa, keinginan untuk menuliskan daftar lagu mereka ini diawali dengan ketertarikan akan lagu mereka (+ wajahnya juga sih). Pertama kali tahu mengenai HALO ini saat saya iseng-iseng nonton full Hallyu Dream Concert 2014. Mereka tampil di menit ke 15:13. Ya bisa dibilang jatuh cinta pada pendengaran(?) pertama lah ya ama lagu debut mereka saat itu. Trus kalau diperhatikan juga dance mereka simple tapi berkesan gitu (setidaknya buat saya sih). Dilihat sekilas, di grup ini terdapat wajah-wajah Jinyoung (B1A4), Sungjong (Infinite), serta V (BTS). Itu terlihat di member yang mana? Ya silahkan perhatikan sendiri lah ya. And for your information, kesemuanya itu adalah bias saya. Haha (ga penting)

Setelah melihat penampilan mereka disana, saya kemudian menjadi tertarik untuk mengunduh lagu mereka. Saat itu baru sampai disana dikarenakan saya tak mau mempertaruhkan jiwa ini untuk boyband yang lain lagi. Segini aja udah capek hati. Itu yang terpikirkan saat itu. Tapi kemudian, selang beberapa waktu, eh jadi makin kesemsem ama Fever dan inginkan lebih. Saya pun mulai kepo mengenai mereka. Download semua lagu mereka, lihat semua video yang ada merekanya, kepo akun sosmed mereka (dalam hal ini twitter dan instagram) dan lain sebagainya. Dijamin ga nyesel lah udah kepo banyak-banyak. Lagu mereka bagus-bagus dan easy listening + bikin ketagihan. Haha

Okelah, tanpa banyak bacot, yuk pertama-tama kita lihat profil mereka dulu. ^^

 Group name: HALO (헤일로)
Name meaning: Hexagon of Absolute Light and Organization
Label: AYIN Holdings (formerly known as C.Two Entertainment)
Debut date: June 7, 2014
Fan Club: HaVe (Halo Love)

MEMBER PROFILE


Stage Name: Dino (디노)
Real name: Jo Sungho
Birthday: Dec 25, 1991
Position: Vocal
Nationality: Korean
Height: 176cm
Blood Type: O


Stage Name: In Haeng (인행)
Real name: Lee In Haeng
Birthday: Feb 21, 1992
Position: Rap
Nationality: Korean
Height: 186cm
Blood Type: O


Stage Name: Ooon (오운)
Real name: Jung Young Hoon
Birthday: Jan 15, 1993
Position: Vocal, Leader
Nationality: Korean
Height: 180cm
Blood Type: B


Stage Name: Jae Yong (재용)
Real name: Kim Jae Yong
Birthday: Feb 13, 1994
Position: Vocal
Nationality: Korean
Height: 185cm
Blood Type: O


Stage Name: Hee Cheon (희천)
Real name: Kim Hee Cheon
Birthday: Sept 02, 1994
Position: Vocal
Nationality: Korean
Height: 186cm
Blood Type: B
Former member of group Twi-light


Stage Name: Yoon Dong (윤동)
Real name: Kim Yoon Dong
Birthday: Feb 20, 1995
Position: Rap, Maknae
Nationality: Korean
Height: 176cm
Blood Type: A
Nah, itu dia profil mereka. Seperti biasa, yang merah-merah itu hak milik saya. #digampar
Lanjut ke daftar lagu mereka aja yuk. 

1ST SINGLE ALBUM ’38℃’



Track List:
01. 들리니 (Can You Hear Me)
02. 체온이 뜨거워 (FEVER)
03. 이쁜게 죄야 (Being Pretty Is A Crime)
04. Go Away

HALO – 2nd Single Album ‘Hello HALO’ 


Track List:
01. Hello HALO
02. 어서 이리온 Now (Come On Now)
03. 캘리포니아 (California)
04. 3분만 놀자! (3 Minutes and Play!)

Track List:
01. Surprise

Okay~ Segitu dulu perjumpaan kali ini. Jangan lupa di download + didengerin tiap hari ya. Itu udah langsung saya sertakan link download + link MV mereka. Selamat ber-fangirling~~~~ 

Credit: kn2blog, 1theK (youtube), phubahien (youtube), KpopInfo114, Daily Kpop News

Senin, 05 Januari 2015

Sebuah Kisah

Kisah ini bermula di saat tokoh utamanya berada pada masa yang katanya masa pencarian jati diri. Masa dimana manusia ingin mencoba hal-hal yang baru demi menemukan jati diri yang sebenarnya. Masa dimana sang tokoh utama juga mencoba melakukan hal itu. Mencoba mencari 'dirinya' di dunia yang baru ia ketahui ada. Di saat ia haus akan afeksi dan inginkan intimasi. Dan ternyata, ia menemukan hal itu.

Awal perkenalan sang tokoh utama ini dengan seseorang yang akan disebut Shin ini bisa disebut langka, siapa menduga dari hal itu malahan akan membawa mereka menuju suatu keadaan yang mungkin saja mereka inginkan saat itu. Ya, saat itu saja. Setidaknya untuk Shin. Mereka mulai saling bercerita, dari hal yang umum sampai hal yang lebih privasi. Entahlah apa yang membuat pembicaraan mereka berjalan dengan sangat baik. Sangat baik sampai sang tokoh utama mulai terbawa akan suasana. 

Tidak pernah terpikirkan sebelumnya 'pertemuan' langka itu menjadi awal dari kedekatan mereka. Hanya menunggu waktu sampai mereka mulai terbiasa dan merasa nyaman. Ya, hanya lewat cerita tanpa tatap muka. Hanya lewat dunia maya, yang menurut sang tokoh utama terasa sangat nyata dan begitulah waktu berjalan. 

Seiring bertambahnya rasa nyaman bercerita, semuanya berlanjut kepada suatu pengakuan. Pengakuan yang saling berbalas. Maka berlanjutlah cerita ini sampai setahun lebih lamanya. Sekali lagi, hanya lewat cerita tanpa tatap muka. Mungkin sesekali lewat suara, selebihnya? Berupa tulisan yang hanya bisa dibaca. Tapi oleh sang tokoh utama diabadikan. Ia merasa ada waktunya ia akan kembali membaca semua tulisan dalam bentuk pesan itu. Sampai tiba saatnya ia mendapatkan tulisan dalam bentuk surat. Betapa senangnya sang tokoh utama saat itu. Atau bahkan mungkin sampai saat ini.

Banyak hal yang terjadi seiring berjalannya waktu. Rasa senang sekarang ditemani oleh rasa sakit. Rasa sakit yang mungkin memang disebabkan oleh sang tokoh utama itu sendiri. Rasa sakit yang disebabkan oleh perasaan yang mungkin tak seharusnya dimiliki oleh sang tokoh utama. Rasa sakit yang disebabkan oleh keputusan yang mungkin tak seharusnya dipilih oleh sang tokoh utama. Tapi bodohnya ia tak menyesali hal itu. Mungkin awalnya ia memang mengutuk-ngutuk Shin atas semua yang terjadi. Akan tetapi setelah ia berpikir kembali, itu bukanlah salah Shin, itu adalah salah dirinya sendiri. Dia yang tak mau menerima kenyataan yang jelas-jelas sudah diperlihatkan kepadanya. Dia yang bersitegas untuk tetap mempertahankan. Bukan bagaimana hal itu bisa bermula yang disesalkan oleh sang tokoh utama, melainkan bagaimana hal itu bisa berakhir. Berakhir dengan meninggalkan berbagai kebodohan dan keegoisannya. 


Saat ini bagaimana keadaan sang tokoh utama dan Shin? Mereka baik-baik saja. Hanya saja sekarang tak lagi saling bercerita. Tentunya semua telah berubah. Hari-hari yang dijalani sang tokoh utama mengalami perubahan yang cukup besar. Berikut dengan pemikirannya akan hubungan dan kapan seharusnya hal itu boleh dimulai. Mungkin ia dan Shin memang hanya bercerita tanpa tatap muka. Tapi mungkin itu tetaplah salah. Mungkin karena itulah hal itu berakhir. Tapi (lagi), kenapa sang tokoh utama merindukan saat-saat itu kembali? Hahahaha mungkin ia sudah lelah dengan semua ini. Bye. 

Jatinangor, 19 Desember 2014

Sabtu, 03 Januari 2015

Semuanya Berubah, dari Penggunaan Blog Hingga Penggunanya Sendiri

Tak disangka aku memang sudah jarang sekali menulis di blog belakangan ini. Jangankan menulis, membukanya saja tidak lagi. Ya, sejak aku bertemu dengan tumblr. Entah kenapa sekarang aku menjadi sangat menyukai menulis disana. Setidaknya dengan itu tulisanku benar-benar akan dibaca oleh orang lain. Tak hanya melulu aku saja yang lagi dan lagi membaca tulisanku sendiri. Aku ingin di dengar, melalui tulisanku.

Mungkin memang isi tulisanku terkadang dan memang kebanyakan hanya ungkapan apa yang aku pikirkan dan rasakan, tapi aku tetap ingin di dengar. Ah, dibaca. Hmm... Sekarang, saat aku kembali menulis di blog ini, aku tak begitu yakin apakah akan ada orang yang membacanya atau tidak. Tapi sudahlah, aku hanya mencoba mengerjakan list-list kegiatan yang akan aku lakukan di liburan ini dan salah satunya adalah kembali menulis di blog.

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Daftar entri yang aku tulis di 2014 hanya satu dan itupun baru-baru ini aku tulis. Sekarang sudah memasuki Januari baru di tahun penanggalan matahari. Entahlah apa yang akan terjadi pada blog ini selanjutnya, tapi aku akan berusaha kembali menghidupkan blog ini. Agar dapat dibaca banyak orang, mungkin aku sesekali akan share di medsosku yang lain. Atau mungkin akan aku hubungkan dengan tumblr-ku juga. Kalau bisa. 

Ada banyak hal yang terjadi di tahun penanggalan matahari yang baru lewat 3 hari yang lalu. Diawali dengan dimulainya semester keduaku belajar jauh dari orang tua sampai pada kepulanganku lepas semester ketigaku berkuliah di universitas impianku sejak kelas 1 SMA. Ya, tak terasa memang sudah selama itu. 365 hari sudah berlalu. 

Mungkin memang benar ucap beberapa orang bahwa untuk memulai hal yang baru tak perlu tunggu bergantinya penulisan tahun pada penanggalan. Tapi memulai hal yang baru bisa kapan saja. Tentu saja berarti bisa juga dimulai dengan pertukaran tahun ini. Tak masalah menurutku. Toh niat kita adalah perubahan. Bukan merayakan tahun baru dengan adanya perubahan. Hanya ingin berubah saja dan kebetulan baru terpikir saat pergantian tahun ini.

Tahun ini aku ingin berubah. Aku sangat ingin menjadi orang yang aktif, yang tak hanya diam dan menuliskan apa yang ada di pikirannya. Aku akan mencoba untuk mengutarakannya lewat kata-kata. Aku ingin mencoba memberitahukan pendapatku kepada orang lain melalui kata-kata langsung. Aku akan mencoba mengutarakannya secara lisan. Minimal aku akan mencoba setidaknya dalam seminggu orang-orang di kelasku akan mendengarkan suaraku saat perkuliahan. Bukan untuk berisik, tapi berisi. Berisi kata-kata yang berarti, bertanya kepada dosen atas ketidakpahamanku misalnya. Atau menjawab pertanyaan secara sukarela. 

Aku juga ingin lebih produktif tahun ini, semester depan. Tak hanya akan bermalas-malasan sepulang kuliah di kosan. Aku seringkali merasa terpukau akan artis Korea idolaku karena mereka selalu berusaha keras dan berlatih demi mencapai tujuan mereka. Tapi hanya sejauh itu. Aku seharusnya juga melakukan hal seperti mereka, bekerja keras. Idola ada bukan hanya untuk dilihat, tapi untuk diteladani sisi positif mereka. Setidaknya aku tak hanya akan mendapatkan penghiburan dengan melihat mereka, tapi juga ikut termotivasi untuk menjadi sukses seperti mereka. Ya, itulah yang benar.

Aku juga akan memperdalam pemahaman bahasa asingku, termasuk Bahasa Inggris tentunya. "Kalau kau memahami bahasa suatu kaum, maka kau akan terhindar dari tipu daya mereka." Itu adalah salah satu kalimat yang diucapkan oleh seorang Ustadz yang kudengar malam tadi. Benar. Kau ingin keluar negeri, mengunjungi negara orang, kalau tak bisa menguasai bahasa mereka, apa yang akan terjadi? Ditipu. Tak kan bertahan lama. 

Banyak hal lain yang ingin aku ubah dari diriku. Bukan karena aku tak nyaman dengan diriku yang sekarang, bukan karena aku tak menyayangi diriku. Tapi justru karena aku sayang dengan diriku maka aku ingin berubah. Berubah menuju yang lebih baik. Agar tak hanya aku yang menyayangi diriku, tetapi juga orang-orang akan melakukan hal yang sama. Aku juga berusaha memantaskan diriku dengan orang-orang hebat yang ada di sekitarku. Dan ya mungkin ada banyak alasan lain dibaliknya. Akan kusimpan untuk diriku sendiri dulu saat ini.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...