Hai, dunia. Perkenalkan aku Suci Husnia Sadri,
ah bukan, aku... Ichi Ryuu Uchiha. Ichi Ryuu Uchiha yang akan selalu mencintai
Shin Ryuu Uchiha. Ya, hanya Shin Ryuu Uchiha, bukan Kyoushin Shirotenza apalagi
Ristiawan Hidayat. Sepertinya Ichi Ryuu Uchiha sajalah yang akan abadi. Ya,
akan abadi. Tempat dimana seorang Suci Husnia Sadri hanya akan mencintai satu
orang saja. Orang yang ‘hanya’ mendapat juara 1 di kelasnya, orang yang mau
mengubah status hubungannya dengan seorang teman demi untuk menolong teman itu
‘memberikan pelajaran’ untuk seseorang. Orang yang awalnya memperkenalkan diri
sebagai Riztian Tandika Hidayat, RTH-ku yang akan selalu abadi di setiap *** akun situs sosialku. Orang yang telah mengisi hari-hariku sampai
beberapa bulan yang lalu. Orang yang sukses memenuhi hatiku sampai...sampai
saat aku menulis tulisan ini. Bahkan mungkin selamanya. Ya, selama nama Ichi
Ryuu Uchiha pemberian orang itu ada. Dan aku tak berniat untuk menghilangkan
nama itu. Orang mengenalku dengan nama itu, dan selama itu pula orang akan
mengenalku sebagai seorang pengagum Shin
Ryuu Uchiha, ah bukan...tetapi pengagum Ristiawan Hidayat. Aa yang paling
kusayangi.
Aku Ichi dan orang itu adalah Shin-ku. Dan
jika nama kami disatukan akan menjadi ShinIchi. Orang itu mengatakan kalau Shin
bisa diartikan hati dan Ichi, aku tahu itu artinya satu. Itu berarti ‘satu
hati’. Haha... Kedengarannya indah bukan? Tapi itu hanya sekedar nama dan
mungkin akan selamanya begitu. Dulu...mungkin dia pun menyukai hal itu. Ya,
mungkin, karena aku tidak bisa memastikannya. Karena nyatanya saat itu hatinya
tidak hanya satu untukku, tapi ia bagi untuk orang lain. Bahkan mungkin hati
untukku perlahan dilepas untuk diberikan sepenuhnya untuk orang lain, orang
yang ternyata sudah terlebih dahulu mengisi hati Shin-ku, RTH-ku. Aku tidak
bisa menyalahkan orang itu bahkan keadaan yang terjadi bukanlah penyebab dari
semua ini. Hal satu-satunya yang bisa menjadi penyebab semua ini adalah takdir.
Takdirlah yang membuat RTH-ku menyukai orang itu. Takdirlah yang membuatku
datang lebih lama ke dalam hidup RTH-ku. Dan takdir pulalah yang akhirnya
membuat hubungan kami berhenti, hubungan yang selama lebih dari satu tahun aku
perjuangkan.
Aku Ichi dan kenanganku bersamanya. Hubungan
yang hampir 2 tahun kami jalani. Ya, setidaknya aku sudah melewati satu hari
lahirku bersamanya. Hari dimana aku
dilahirkan ke dunia ini dan telah ditentukan jodohku oleh Yang
Maha Kuasa. Aku tidak berani mengatakan kalau orang itu adalah jodohku. Karena
mungkin nyatanya begitu. Tapi setidaknya aku berusaha menjadikannya seperti
itu...selama hampir 2 tahun lamanya. Sayangnya mungkin semua itu hanyalah
perbuatan yang sia-sia saja. April 2010, kami saling mengenal tanpa sengaja.
Rasa penasaran menuntunku untuk menyapa orang itu dan 20 Mei 2010, dia
menyatakan perasaannya padaku. Entahlah. Mungkin saja perasaannya saat itu
nyata adanya dan mungkin saja tidak. Kalau pun memang perasaan itu nyata, tidak
untuk selamanya. Agustus 2010, pada akhirnya RTH-ku menjalin hubungan lain
dibelakangku dengan seseorang yang sudah terlebih dahulu mengisi hatinya, sebut
saja orang itu K.
Hubungan mereka terbongkar November 2010. Aku menghabiskan 23
halaman diary hanya untuk meluapkan perasaanku saat itu. Bohong jika aku tidak
menyelipkan kata-kata kasar hampir di setiap halaman. Tapi kalian tahu, setelah
umpatan-umpatan yang aku torehkan disana, di bagian akhir diary itu aku
menyelipkan do’a. Do’a agar hubungan kami memang lanjut dengan adanya kejujuran
dan kepercayaan. Haha. Saat ini aku hanya bisa menertawakan kalimat harapan
itu. Karena lagi-lagi pada kenyataannya semua yang terjadi tidaklah seperti
yang aku harapkan. Setelah lama aku mempertahankan hubungan itu, pada akhirnya
hubungan itu berakhir tepat tanggal 2 Oktober 2011. Dan tak beberapa lama
setelah itu, mereka kembali menjalin hubungan. Kali ini bukan lagi hubungan
gelap, tapi terang, sangatlah terang menyilaukan sampai-sampai aku tak bisa
melihat jalan yang ada di depanku. Lalu singkat cerita, setelah beberapa bulan,
hubungan mereka pun berakhir. Meskipun aku sudah memutuskan untuk tidak lagi
menjalin hubungan yang seperti itu, tapi tetap saja keinginan itu muncul dari
hati terdalamku, keinginan untuk kembali bersamanya. Sayangnya semua itu
sia-sia dan kembali aku harus mengubur dalam-dalam harapanku. Kalian tahu
kenapa? Karena ternyata dia sudah menemukan orang itu. Orang yang bisa
dilihatnya setiap hari. Orang yang bisa ia genggam tangannya. Orang yang bisa
ada disampingnya disaat ia sakit. Orang yang bisa menemaninya langsung disaat
ia menginginkannya.
Dia telah menemukan orang yang jauh berbeda denganku. Aku
tidak bisa memberikan semua yang orang itu bisa berikan padanya. Aku memang
tidak bisa bertemu langsung dengannya, ya setidaknya belum. Tapi meskipun
begitu, aku memliki satu hal yang bisa aku janjikan berbeda dari orang lain.
Aku memiliki cinta yang begitu besar terhadapnya, melebihi orang lain, melebihi
K maupun orang itu. Buktinya? Cukup jelas. Bahkan setelah dia ‘mengabaikan’ku,
aku masih saja melihatnya. Setelah dia melanggar semua janji yang telah ia
ucapkan sendiri padaku, aku masih saja memiliki perasaan ini terhadapnya. I
still love him, always. Sampai saat ini, menit ini, detik ini. Saranghae yo
yongwohni. Aa-koi wa daisuki desu, zutto...
Ichi.rth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar