Tak terduga tiga tahun sudah berlalu.
Masa-masa SMA pun sebentar lagi akan berlalu, masa aktifnya pun sudah akan
berakhir. Suka duka selama di SMA, masa-masa yang tak kan pernah terlupakan.
Semuanya, mulai dari saat-saat mendaftar di SMA yang diinginkan, menunggu
pengumuman penerimaan, melewati masa-masa MOS, mencari teman baru, pergaulan
baru dan lingkungan yang baru. Semua itu sebentar lagi akan sampai di titik
pemberentian akhir. Sungguh tak terduga. Rasanya baru beberapa waktu yang lalu
merasa deg-deg-an karena takut tidak mempunyai teman di SMA. Rasanya juga baru
beberapa waktu yang lalu merasa sangat senang karena dapat kembali merasakan
saat-saat menjadi murid nomor satu di kelas, posisi yang tak pernah bisa kuraih
selama di SMP dulu.
Ada beberapa hal yang tak akan pernah
kulupakan dari masa-masa SMA ini. Pertama tentunya adalah persahabatan. Berada
di antara orang-orang terdekat, berbagi canda dan tawa, duka dan lara, saling
mengerti dan memahami. Tertawa bersama-sama dan saling berbagi kesedihan. Sungguh
ikatan yang kuat dan erat. Terima kasih sahabat-sahabatku.
Sri Astuti, si keras kepala yang tegas akan
jalan pikirannya, anti dengan yang namanya ‘dianggap remeh’, selalu berambisi
kuat dan sampai saat terakhir masih menyimpan hati kepada sang mantan, Yandra
Prawinata. Tapi aku akui, karena sifat yang dia punya inilah aku merasa
‘terlengkapi’ dengan kehadirannya.
Lidya Mayang Sari, si pendiam yang awalnya
pemalu tetapi seiring dengan berjalannya waktu berubah menjadi pribadi yang
cukup narsis dan cerewet. Salah satu teman sesama pecinta Kpop. ‘Istrinya’
Minwoo “Boyfriend”.
Hanaco Arga Messa, si plin plan. Hehe. Maaf
cha. Tapi ya itu menurutku. Masih belum begitu tergugah untuk berhijab. Semoga
suatu saat nanti disaat kita reunian, aku sudah melihatnya menutup rambut
indahnya dengan jilbab yang tak kalah indah. Aamiiin.
Gita Iloni Putri, si cerewet yang suka sekali
bercerita. Kalau sudah membuka mulutnya untuk mulai berbicara, maka akan susah
untuk menghentikannya, selalu saja ada bahan pembicaraan. Hehe. Tapi itulah
Gita yang kukenal.
Berlian Putri Sutrisno, si cantik yang hobi
sekali ngedit-ngedit foto. Bubu-nya M.Fadli Rofinda nih, si jagoan basket
Kampus Flamboyan. Aku akui dia memang terlihat anggun, tapi tak ada manusia
yang sempurna. Tulisan Beber ini terkadang sulit untuk ‘diterjemahkan’. Hehe.
Peace...
Uci Sri Wahyuni, si pencinta sajak dengan
senyum ala pepsodennya. Terobsesi dengan kata-kata indah yang kaya makna. Mudah
beganti-ganti mood dalam waktu singkat. Terkadang aku pun menjadi sulit untuk
‘mengikuti’nya.
Rika Febrianti, si kutilang yang sudah 3 tahun
bertahan dengan sang ‘sy’ bernama Tono. Karena alasan itulah kami memangilnya
‘bang Ton’. Semoga langgeng terus sama si sy-mu. Ditunggu undangannya. Tapi
satu saran buat Rika, jangan terlalu lama bersemedi di depan cermin yah. Hehe.
Sri Armiliya F.N, si pendiam di luar tapi
setelah ditelusuri ternyata juga mempunyai sifat ‘usil’ dengan kejadian tak
terduga yang dilakukannya. Teman seper-tinggi-an denganku. Hehe. Soalnya kalau
sudah pergi bersama-sama dengan teman-teman lainnya, kami yang terlihat paling
pendek. Ckckck...
Widya Ananda Putri, si kurang pedulian dengan
lingkungan sekitar yang suka perhitungan kalo soal hutang pulsa. Ya, meskipun
ia mempunyai alasan tersendiri, tapi seharusnya kalau sesama teman itu harus
saling mempercayai dong, kami pasti bayar pulsanya kok, Widya.
Selain hubungan persahabatan, di masa-masa
terindah ‘kata orang’ ini ada juga yang dikenal dengan ‘cinta monyet’. Aku hasa
hampir setiap orang merasakan perasaan yang satu ini. Dijodoh-jodohkan oleh
teman-teman sekelas entah karena dasar apa. Perasaan yang dulunya tak ada,
perlahan-lahan mulai tumbuh dan bersemi. Dalam hal ini, Mr.1412 adalah cowok
yang ‘dipasangkan’ denganku secara sepihak oleh teman-teman sekelas. Kalau
masalah asal muasal Mr.1412 ini sudah pernah kutulis dalam sebuah tulisan
tersendiri disini. Ehm. Di saat
Farewel Party Day-2 ini, aku mempunyai beberapa kejadian bersama dengannya.
Nah, di SMA 2 Payakumbuh atau yang terkenal
dengan nama Cafladupa atau Kampus Flamboyan ini ada sebuah ‘kebiasaan’ glamour
yang dilakukan oleh murid-murid kelas XII yang akan meninggalkan lingkungan
kampus. Kebiasaan itu adalah memakai ‘pakaian kelas’ yang telah disepakati
bersama dan kemudian memakai pakaian itu saat berjalan di karpet merah sambil
menggandeng ‘pasangan’ masing-masing. Dalam hal ini, kembali aku ‘dipasangkan’
dengan Mr.1412. Yaa, aku ga mau jadi orang munafik, jadi jujur saja aku sangat
senang sekali saat Icha (Annisa Mardhatillah) menyeretku untuk berdiri di
sebelah doi. Singkat cerita (kalo belum baca tulisanku mengenai doi), Mr.1412
ini menjadi salah satu nominasi murid ter-religius di Cafla Award. Tentunya
tidak mungkin kami akan gandengan seperti ‘pasangan’ lainnya. Eits, tapi tunggu
dulu. Ini bukan hanya karena Mr.1412 yang religius, tapi aku juga tak suka
dengan hal-hal seperti ini. Ga muhrim kan. Untung saja aku dipasangkan dengan
cowok yang ‘sejalan’ denganku, anti kontak fisik dengan lawan jenis. Dengan
bijaknya doi berkata begini, “Chi, wak biaso-biaso seh lah yo.” Maksudnya kami
tu jalan biasa saja, ga usah pakai gandengan tangan segala. “Yo mat, tanang seh
lah,” balasku. Aku setuju dengan ucapannya. Dan akhirnya kami jalan
berdampingan dengan jarak yang terjaga. Beberapa percakapan kami lainnya saat
berdiri berdampingan.
“Ndeeh, lai lah di muko Fadli tagak yo,”
“Fadli?”
“Yo Chi, nyo yang ka marekam wak,”
“Ha, mantap tu mat,”
-----
“Mat, jan capek-capek bana jalan yo,”
“Baa tu eh?”
“Takuik tajatuah ichi,”
“Tinggi bana sepatu Chi?”
“Iyo, sepatu ama Ichi yang Ichi pakai,”
-----
Haha. Hanya itu saja yang teringat olehku.
Selebihnya kami hanya berjalan dalam diam di atas karpet merah sambil aku
sesekali saltingan karena perasaan senang campur gerogi. Yaa, aku berharap
semoga sikap ‘beda’ku itu tak terbaca oleh orang yang melihat kami. Semoga aku
tidak melakuakn hal yang memalukan. Aaamiiiin... Oia, satu lagi ‘kenangan’
cinta monyet SMA-ku. Aku berfoto berdua dengan Mr.1412.... Yeeeeeeeyyyyyy!!
Bahagianya duniaaaaa...
Ichi.rth ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar